Pendidikan multikultular adalah: Proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran agama.
Pendidikan multikultural menurut pakar:
Pertama: Menurut Sosiolog UI Parsudi Suparlan. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang mampu menjadi pengikat dan jembatan yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan. Termasuk perbedaan kesuku bangsaan dan suku banga dalam masyarakat yang multikultur.
Kedua: Menurut Azyumardi Azra mendifinisikan pendidikan kultur sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan. Dalam merespon perubahan demografi dan kultur lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan demi secara keseluruhan.
Ketiga: menurut Musa Asy’ari menyatakan bahwa pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup. Untuk menghormati, tulus, toleran, terhadap keanekaragaman budaya di tengah-tengah masyarakat plural.
Pengertian sederhana Pendidikan multikultural.
Pendidikan multikultural adalah sebuah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan-perbedaan kultur yang ada pada siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan, dan umur agar supaya proses belajar menjadi efektif dan mudah serta sekaligus untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu untuk bersikap demokratis, humanis dan pluralis dalam keberagaman baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Bagaimana awal dari pendidikan multikultural?
Menurut H. A. R. Tilaar, pendidikan multikultural berawal dari berkembangnya gagasan dan kesadaran tentang interkulturalisme yang disebabkan oleh perkembangan politik internasional menyangkut HAM, kemerdekaan dari kolonialisme, dan diskriminasi rasial. Di samping itu, terkait dengan meningkatnya pluralitas kehidupan di negara-negara barat akibat peningkatan migrasi. Diharapkan dengan pendidikan multikultular, sehingga tercipta kehidupan yang damai dan dinamis dalam suatu interaksi sosial yang dapat melahirkan energi positif untuk kesejateraan bersama.
Apakah ciri-ciri dari Pendidikan multikultular?
- Tujuannya membentuk manusia yang berbudaya dan menciptakan masyarakat yang berbudaya
- Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis
- Metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis (multikulturalis)
- Evaluasinya di tentukan pada penilaiaan terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi, spresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
Bagaimana pendidikan multikultular Menurut James. A Banks?
Menurut James. A Banks pendidikan multikultular adalah konsep atau ide sebagai rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam membentuk gaya hidup pengalaman sosial identitas pribadi dan kesempatan-kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun negara.
Memperluas pandangan James A. Banks para ahli memberikan definisi pendidikan multikultural sebagai konsep, kerangka kerja, cara berfikir, pandangan filosofis, orientasi nilai, dan seperangkat kriteria untuk pengambilan keputusan yang lebih baik terhadap layanan kebutuhan pendidikan bagi siswa yang berbeda secara kultural.
Baca juga : Implementasi Penting Pendidikan Multikultural di Sekolah
Definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan multikultural tidak sekedar praktik maupun praksis pendidikan. Namun harus berangkat dari filosofi dan pola pikir yang memang sudah jelas memperhatikan, menghargai, memanfaatkan perbedaan peserta didik secara kultural. Sebagai dasar memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga tercipta pendidikan yang setara.
Perbedaan-perbedaan pada diri anak didik yang harus diakui dalam pendidikan multikultural, antara lain mencakup penduduk minoritas etnis dan ras, kelompok pemeluk agama, perbedaan agama, perbedaan jenis kelamin, kondisi ekonomi, daerah atau asal-usul, ketidakmampuan fisik dan mental, kelompok umur, dan lain-lain.
Baca juga :
- Mendidik Anak Sebagai Pembelajar Mandiri Era Milenial
- Model pendidikan agama dalam konteks multikultural
Melalui pendidikan multikultural ini anak didik diberi kesempatan dan pilihan untuk mendukung dan memperhatikan satu atau beberapa budaya, misalnya: sistem nilai, gaya hidup, atau bahasa.
Proses pendidikan multikultural tidak dapat lepas dari pendidikan multi etnik, dan pendidikan global (internasional). Hubungan di antara ketiganya saling mempengaruhi dan berjalan secara komprehensif.
Bagaimana bentuk diagram konsentris pendidikan multikultural?
Tujuan yang hendak dicapai dengan pendidikan multikultural secara umum adalah mengadakan gerakan reformasi dalam pendidikan. Dan untuk mengusahakan agar keragaman latar belakang budaya, ras, etnik, agama & gender peserta didik dapat memperkaya budaya bangsa dan tidak menjadi sumber konflik atau pun diskriminasi sosial.
Apa tujuan pendidikan multikultural menurut Baker.
- Pendidikan multikultural untuk membantu anak didik dalam menyadari dan mengembangkan pemahaman dan sikap secara memadai terhadap masyarakat yang beraneka ragam budaya, sehingga tumbuh pengenalan, saling pengertian, bersikap toleran & hormat terhadap individu dari budaya lain yang berbeda dengan dirinya.
- untuk memahami bahwa setiap anak didik memiliki budaya sendiri-sendiri yang bernilai hakiki, namun tetap memiliki andil yang tinggi terhadap kesejahteraan dan kepentingan masyarakat luas.
- Pendidikan multikultural untuk mengembangkan pendidikan yang wajar dan layak bagi semua anak didik tanpa memandang perbedaan-perbedaan latar belakang.
- Pendidikan multikultural untuk mendorong anak didik dalam membantu dan berpartisipasi dalam beberapa kultur yang berbeda.
- Membantu anak didik dalam mencapai dan memberdayakan potensinya secara optimal dalam kerangka kehidupannya di masyarakat.
- Pendidikan multikultural untuk mengintegrasikan muatan multikultural dalam kurikulum yang ada. Sehingga dampak negatif dari dominasi budaya & etnik tertentu dalam kurikulum yang sudah ada dapat dihindarkan.
- Pendidikan multikultular adalah untuk mengurangi prasangka negatif dan sentimen kesukuan, etnik, budaya, gender dan keagamaan di sekolah dan di masyarakat. Sehingga menunjang terciptanya masyarakat yang lebih demokratis, adil, damai dan sejahtera secara merata. Dan mengembangkan nasionalisme baru yang menekankan kesatuan dalam kebhinekaan.
Bagaimana pendidikan budaya yang majemuk menurut AACTE:
- Pengajaran nilai yang mendukung keberagaman budaya dan keunikan individu;
- Peningkatan perluasan kualitatif keberadaan budaya etnis dan kerja sama dalam kehidupan sosio ekonomik dan politik;
- Mendukung eksplorasi dalam hal alternatif dan pemunculan gaya hidup, serta
- Peningkatan paham multikultural, multibahasa, dan multidialektika.
Terimakasih semoga bermanfaat.
baca juga: mengapa pendidikan multikultural itu penting.
4 komentar