rekomendasiteman.com – Pembahasan mengenai perkembangan teknologi sering dibicarakan hampir pada seluruh elemen masyarakat, baik dari kalangan akademisi, politisi atau pemerintahan, sampai pada tataran masyarakat secara umum.
Hal ini karena perubahan sosial maupun perubahan global mayoritas dilatar belakangi oleh perubahan teknologi, seperti sejak terjadinya revolusi industri 1.0 pada sekitar abad ke-18 ditandai dengan munculnya mesin uap yang ditemukan oleh James Watt sampai hari ini dimana kita sudah melewati era 4.0 yang ditandai dengan bermacam-macam bentuk AI (Artificial Intelligence), IOT, robot-robot canggih dengan keahlian manusia, dan hari ini kita sudah mulai memasuki era 5.0 atau lebih dikenal dengan era society.
Konsep ini pertama kali muncul di Jepang dengan mengusung nilai memanusiakan manusia dengan teknologi, yang artinya jika mengedepankan kemajuan teknologi tanpa memperhatikan sisi kemanusiaan maka akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia.
Menurut Shinzo Abe di World Economic Forum dalam Dwiyama (2021), bahwasanya society 5.0 bukan hanya sekedar model namun merupakan data yang nantinya akan menghubungkan seluruh masyarakat untuk mengurangi kesenjangan kelas antara kelas atas dan kelas bawah, baik dari bidang kedokteran sampai pendidikan.
Jika Revolusi Industri 4.0 yang cenderung memfokuskan pada proses digitalisasi, modernisasi bisnis dan percepatan laju ekonomi dengan beberapa produknya seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka berbeda dengan era 5.0 yang menggabungkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, IOT, robotikan teknologi dengan keahlian dan inovasi manusia.
Agar dapat membantu dalam menciptakan sistem produksi yang lebih baik, cepat, efisien, dan berkelanjutan. Konsep ini memiliki tujuan agar sistem produksi mampu untuk beradaptasi dengan permintaan pasar,serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbatas. Pada era society 5.0 ini diharapkan agar mampu membawa manfaat bagi indsutri, karyawan, masyarakat, serta tercipatnya lapangan pekerjaan baru, erta dapat mengurangi dampak negative bagi lingkungan (Siagian, 2023).
Menurut (Handayani & Multiastrini, 2020) ada beberapa dampak positif dalam penerapan revolusi industri 5.0 diantaranya sebagai berikut:
- Penyedia Layanan Kesehatan, kemudahan bagi seluruh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, seperti mencari informasi tentang penyakit yang di derita, obat yang harus dikonsumsi, serta perawatan medis jarak jauh, dan pengawasan dokter menjadi lebih mudah, masyarakat tidak harus datang ke rumah sakit untuk memndapatkan informasi yang dibutuhkan, namun dapat diakses melalui website, aplikasi, dan platform lainnya yang mendukung.
- Mobilitas, cukup memberikan dampak positif bagi penduduk yang merasa kurang mampu dan kesulitan untuk mengakses tranportasi umum, sehingga dapat menggunakan kendaraan otonom yang memungkinakan mereka dapat melakukan perjalanan dengan lebih mudah, sehingga mobilisasi masyarakat akan lebih efisien.
- Infrastruktur, pada hal ini penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti robot sensor yang dapat mendeteksi adanya kerusakan atau pemberitahuan yang disampaiakan seperti prediksi cuaca, perubahan iklim, maupun bencana, dengan demikian potensi kecelakaan akan menjadi berkurang, pekerjaan konstruksi juga akan terminimalisir serta keselamatan dan produktivitas akan semakin bertambah.
- Peningkatan Berkelanjutan, fokus pada era 5.0 ini slaah satunya adalah membantu dalam mengupayakan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, dapat dimulai dengan penggunaan Energi Hijau serta bertanggung jawab tidak hanya pada masyarakat namun juga pada lingkungan.
- Peningkatan Daya Saing, dengan penggunaan teknologi canggih yang mendukung proses produksi, para perusahaan dapat meningkatkan daya saing mereka ke pasar global, serta memperluas pangsa pasar mereka. Pembaharuan atau peningkatan skill bagi SDM juga harus ditekankan agar mereka tidak hanya mampu mengerjakan pekerjaan yang repetitif tapi juga dapat memberikan inovasi yang baru untuk meningkatkan performa mereka dalam bekerja.
- Peningkatan Kualitas Hidup, dampak dari revolusi industri mampu meberikan kualitias hidup yang lebih baik bagi kehidupan manusia, dilihat dari peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, layanan sosial, serta mampu menciptakan pembangunan desa dengan konsep smart village yang menggabungkan anatara kultur lokal dan inovasi teknologi (Siagian, 2023).
Perubahan teknologi juga sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan khususnya di Indonesia, penggunaan berbagai produk teknologi seperti aplikasi belajar seperti Ruangguru, website, ipad, smartphone, laptop dan segala perangkat lunak lainnya. Teknologi bisa digunakan oleh siswa sebagai masyarakat dunia, mereka dapat mengakses pengetahuan dan wawsan global untuk dapat meningkatkan kualitas diri mereka.
Pendidikan pada era revolusi industri 5.0 merupakan respon yang muncul terhadap kebutuhan industri, dimana manusia dan mesin harus diiselaraskan agar mampu meperoleh solusi atas berbagai masalah yang tengah terjadi, yang tentunya juga diikuti dengan pembaharuan inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan kehidupan manusia.
Sebagai contoh kegiatan belajar mengajar di Kecamatan Meganti, Gresik, yang melakukan upaya peningkatan kualitas SDM (peserta didik) dengan melek teknologi serta mampu berfikir kritis terhadap suatu permasalahan.
Berbagai tekonologi juga sudah digunakan dalam proses pembelajaran di kecamatan tersebut agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, mulai dari menonton video terkait, membaca berita dan informasi di website dan lain sebagainya, yang mana hal tersebut sangat selaras dengan konsep revolusi industri 5.0 yang menitikberatkan pada penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari agar mampu meningkatkan kualitas SDM serta mempermudah segala aktivitas yang dilakukan baik dari segi ekonomi, sosial, lingkungan hidup, dan lain sebagainya sehingga dapat terciptanya kesejahteraan dan perubahan sosial yang lebih baik.
Kekuatan teknologi hari ini banyak menghasilkan sebuah gerakan yang sangat efektif untuk menuju suatu perubahan sosial, meskipun tidak pernah lepas dari kontradiksi dan stigma bahwa teknologi juga mempunyai dampak negatif pada lingkungan masyarakat. Penggunaan teknologi harus disertai dengan ilmu pengetahuan agar tidak menyebabkan terjadinya penyalahgunaan fungsi yang akhirnya akan merusak dan menimbulkan kegaduhan.
Perkembangan industrialisasi menghasilkan teknologi Big Data yang juga merupakan aspek penting dalam melakukan suatu pemberdayaan masyarakat, seorang fasilitator tentu akan melakukan Social Mapping yang akan diawali dari data masyarakat yang akan diberdayakan, bahkan suatu negara tidak akan bisa melakukan suatu pembangunan sosial jika tidak dibekali oleh Big Data.
Dari sudut Digital Mindset dapat disimpulkan bahwa ada harapan yang lebih baik dari suatu perubahan global. Namun ada pula harapan pada globalisasi dan perkembangan teknologi agar tetap memperhatikan aspek sosial kemanusiaan dan lingkungan hidup agar tidak terjadi kesenjangan dan eksploitasi alam, sehinga dapat terciptanya kehidupan manusia yang berkelanjutan dan berkualitas.
Penulis: Senja Septia, Magister PSDK UGM (23/525077/PSP/08052)
DAFTAR PUSTAKA
A, W. W. (2010). Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta: Andi Ofset.
Fakih, M. (2011). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insis Press.
Ife, J., & Tesoriero, F. (2016). Community Development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Paul. (2001). Globalisasi adalah Mitos. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Suherman, Y. R., Quraini, F. B., & Yasin, M. (2023). Analisis Perkembangan Industrialisasi Era 5.0 Terhadap Kondisi Pendidikan di Kecamatan Meganti Kabupaten Gresik Jawa Timur. Jurnal Kajian dan Penelitian Umum Vol.1 no.3, 170-181.
Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah Civis, 12-18.
